- Menggambarkan dan menguraikan secara hierarkis yang
disebut dengan ‘menyusun secara hierarkis’ yaitu memecah-mecah persoalan menjadi unsur yang
terpisah-pisah.
- Pembedaan prioritas dan sintesis,
yang disebut dengan ‘penetapan prioritas’ yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.
- Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan sevara logs dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis
Matriks adalah metode yang paling tepat digunakan yang dapat memberi kerangka untuk menguji konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan membuat semua pembandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas menyeluruh terhadap perubahan dalam pertimbangan. Metode matriks ini mencerminkan dua segi prioritas yaitu mendominasi dan didominasi.
Langkah pertama, mulailah pada puncak hierarki untuk memilih kriteria C, atau sifat, yang akan digunakan untuk melakukan pembadingan yang pertama. Kemudian dari tingkat tepat di bawahnya ambil elemen-elemen yang akan dibandingkan. Contoh dengan tujuh elemen :
A1, A2, A3, … ,A7
Susun elemen-elemen tersebut ke dalam sebuah matriks. Contoh:
Berdasarkan matriks tersebut, bandingkan elemen A1 dalam kolom sebelah kiri dengan elemen A1,
A2, A3 dst yang
terdapat di baris atas berkenaan dengan sifat C di
sudut kiri atas. Lalu ulangi dengan elemen kolom A2
dan seterusnya hingga elemen kolom A7. Dalam melakukan pembandingan elemen-elemen, tanyakanlah :
‘Seberapa kuat suatu elemen memiliki/berkontribusi /mendominasi/mempengaruhi/memenuhi /menguntungkan sifat tersebut (C) dibandingkan dengan elemen yang lain?’
Untuk mengisi matriks banding berpasang tersebut, menggunakan bilangan yang menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen diatas elemen yang lainnya. Contohnya adalah dengan skala 9 satuan yang menjelaskan nilai 1 sampai 9 yang ditetapkan bagi pertimbangan dalam membandingkan pasangan elemen yang sejenis di setiap tingkat hierarki terhadap suatu kriteria yang berada satu tingkat diatasnya. Skala 9 satuan telah terbukti dapat diterima dan mencerminkan derajat sampai mana kita mampu membedakan intensitas tata hubungan antar elemen.
SKALA BANDING SECARA BERPASANGAN
Bila membandingkan satu elemen dalam matriks dengan elemen itu sendiri, misalnya A1 dengan A1 maka isilah diagonal matriks tersebut dng angka 1. Selalu bandingkan elemen pertama dari suatu pasangan (elemen pada kolom paling kiri) dengan elemen yang kedua (elemen pada baris paling atas) dan taksir nilai numeriknya dengan skala 9. Nilai kebalikannya lalu digunakan untuk pembandingan elemen kedua dengan elemen pertama, misal bila elemen pertama lima kali lebih penting dari elemen kedua maka elemen kedua sama dengan seperlima elemen pertama.
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD MATERI DIATAS
THANKS
No comments:
Post a Comment