Sunday, September 29, 2019

ANALISIS STRUCTURE CONDUCT PERFORMENCE (SCP) PELAKU INDUSTRI PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, DAN PERSAINGAN SEMPURNA



PENDAHULUAN
A.Latar belakang
            Ilmu Ekonomi industri merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempunyai pokok bahasan tentang perilaku firm dalam suatu industri serta dampaknya terhadap industri dan konsumen. Inti dari Ekonomi Industri adalah pembahasan mengenai S-C-P disetiap struktur pasar yang ada. Dalam pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai macam pasar, baik yang pada prakteknya sering dilihat dalam kenyataan sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktekkan adalah monopoli, oligopoli dan pasar persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak yang tidak mengetahui tentang pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas. baik dari pengertiannya, cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang diakibatkan oleh ketiga pasar tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik monopoli, oligopoli, maupun persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di berbagai negara yang menganut sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem yang di pilih oleh negara itu sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu negara tersebut.Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut S-C-P (Structure Conduct Performance) merupakan tiga pilar utama yang dapat digunakan untuk melihat kondisi struktur dan persaingan di dunia industri. dimana makalah ini akan membahas Structure Conduct Performance dari pelaku industri pasar Monopoli, oligopoli, dan persaingan sempurna.
B.Rumusan Masalah
          ·         Bagaimana Structure Conduct Performance pasar monopoli pada industri PT. KAI (Kereta Api Indonesia)?
          ·         Bagaimana Structure Conduct Performance pasar oligopoli pada industri telekomunikasi?
          ·         Bagaimana Structure Conduct Performance pasar persaingan sempurna pada industri beras?
C.Tujuan dan Manfaat
       ·         Dapat mengetahui Structure Conduct Performance pasar monopoli pada industri PT. KAI (Kereta Api Indonesia).
       ·         Dapat mengetahui Structure Conduct Performance pasar oligopoli pada industri telekomunikasi.
       ·         Dapat mengetahui Structure Conduct Performance pasar persaingan sempurna pada industri beras

                                                                 BAB II                                                              
PEMBAHASAN
Ilmu Ekonomi industri merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempunyai pokok bahasan tentang perilaku firm dalam suatu industri serta dampaknya terhadap industri dan konsumen. Inti dari Ekonomi Industri adalah pembahasan mengenai S-C-P disetiap struktur pasar yang ada. Dalam pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai macam pasar, baik yang pada prakteknya sering dilihat dalam kenyataan sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktekkan adalah monopoli, oligopoli dan pasar persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak yang tidak mengetahui tentang pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas. baik dari pengertiannya, cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang diakibatkan oleh ketiga pasar tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik monopoli, oligopoli, maupun persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di berbagai negara yang menganut sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem yang di pilih oleh negara itu sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu negara tersebut.Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut S-C-P (Structure Conduct Performance) merupakan tiga pilar utama yang dapat digunakan untuk melihat kondisi struktur dan persaingan di dunia industri. dimana artikel ini akan membahas Structure Conduct Performance dari pelaku industri pasar Monopoli, oligopoli, dan persaingan sempurna.
A.Structure Conduct Performance pasar monopoli pada industri PT. KAI
Monopoli adalah suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau badan untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan atau jasa di pasaran) yang ditujukan kepada para pelanggannya. Contoh dari kasus monopoli di Indonesia adalah pada sektor transportasi perkeretaapian, sejak didirikan tahun 1946, PT KAI menjadi satu-satunya perusahaan industri yang bergerak pada sektor transportasi perkeretaapian. PT KAI mengoperasikan kereta api di wilayah provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung serta semua provinsi di Jawa. Rencana PT KAI juga akan mengoperasikan kereta api di wilayah Sulawesi. PT KAI memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur.

  • ·         Struktur Pasar
Struktur ini telah dikenal sejak zaman klasik. Struktur Pasar monopoli merupakan bentuk pasar yang paling ekstrim, lawan dari pasar persaingan sempurna. Monopoli diartikan sebagai bentuk organisasi pasar di mana di dalam pasar hanya terdapat satu penjual yang menjual komoditi yang tidak mempunyai subsitusi sempurna. Ciri penting lainnya dari pasar monopoli adalah tidak ada barang subsitusi untuk barang tersebut dan adanya hambatan yang kuat bagi perusahaan lain untuk masuk pasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa market share 100% dimiliki PT. KAI karena tidak menghadapi pesaing (tidak terdapat perusahaan pengelola kereta api lainnya). PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah satu-satunya perusahaan (BUMN) yang bermain di moda transportasi rel di Indonesia. Tetapi secara tidak langsung, PT. KAI akan menghadapi persaingan dari jasa transportasi darat lainnya, misalnya bus antar kota dan travel.

  • ·         Perilaku dan Kinerja Perusahaan
Agar PT KAI menjadi besar diterapkan efisiensi dan efektivitas anggaran. Sedangkan untuk memenangkan persaingan dari para kompetitor ditempuh penetapan target pasar, positioning produk dan penentuan segmen pasar. Sasaran dari PT KAI adalah menjadikan Kereta Api sebagai alat transportasi yang handal dan dipercaya sehingga menjadi alternatif utama untuk transportasi darat, khususnya di Pulau Jawa. Berikut strategi yang dijalankan:
Ø  Strategi penetrasi pasar
Memaksimalkan pelayanan ticketing dimana KAI menyediakan informasi berupa harga tiket, jadwal keberangkatan, pemesanan, dan informasi lainnya. Serta bekerjasama dengan pihak perbankan dan PT POS Indonesia untuk perluasan jaringan layanan ticketing.
Ø  Strategi pengembangan pasar
KAI lebih memfokuskan pada perjalanan jarak pendek, merefungsikan kembali jalur-jalur kereta yang dahulu sempat diberhentikan.
Ø  Strategi pengembangan jasa
Memperbaiki fasilitas di dalam kereta seperti adanya toilet di dalam kereta; meminimalkan akses pelayanan dengan meningkatkan sistem yang handal pada jaringan online ticketing; dan dibidang sarana diupayakan pemenuhan standar pelayanan minimum pada semua kelas kereta api.
Ø  Strategi Joint Venture
Melakukan kerjasama antara beberapa perusahaan yang terpisah untuk membiayai suatu investasi bagi kepentingan bersama; Reska, bidang restorasi, service on train, catering, resto, cafe dan parkir; Rallink dengan Angkasa II yaitu adanya kereta bandara; KAI Commuter; KAI pariwisata; KALOG; KA Properti Management; PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Ø  Strategi lainnya
Mengoptimalkan pendayagunaan aset. Misalnya pemanfaatan lahan strategis untuk bisnis properti, iklan, pembangunan hotel, pertokoan, perkantoran di sekitar stasiun kereta api.
Tahun 2015 telah menjadi tahun dedikasi pelayanan bagi PT KAI kepada pelanggan dengan terus berinovasi dalam memberikan layanan prima dan meningkatkan kredibilitas SDM. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang telah dicapai dalam ajang The Best Contact Center Indonesia Awards 2015 yang telah diikuti oleh 32 perusahaan BUMN dan swasta Indonesia, dimana PT KAI berpartisipasi dalam 18 kategori dan mendapatkan 16 medali. Sebagai salah satunya perusahaan jasa transportasi yang tanpa henti terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanannya, kinerja pelayanan KAI telah diakui keberadaannya.
KAI tidak hanya berkontribusi pada transportasi perkeretaapian nasional tetapi juga memeberikan kontribusi bagi negara cukup besar kepada negara melalui dividen dan pajak yang dibayarkan sepanjang tahun 2015 masing-masing sebesar Rp 237.000 juta dan Rp 520.422 juta. Selain itu, KAI juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi 25.361 pekerjanya. Sedangkan dengan lingkungan, KAI turut berperan dalam mengurangi kemacetan dengan minimnya polusi yang dihasilkan serta mendorong terciptanya angkutan yang aman, mudah, dan ramah.

Financial highlight:


tahun 2015, aset perusahaan sebesar  Rp 22.39 triliun tumbuh 29.34% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 17.31 triliun. Peningkatan aset didorong oleh peningkatan aset lancar sebesar 62.88% dan aset tidak  lancar sebesar 19.89%





  Selama lima tahun terkahir laba KAI tumbuh sebesar 45% pertahun (CAGR). Pada tahun
2010 nilai laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat
sebesar Rp 216 miliar dan meningkat hingga 5,4 kali lipat menjadi sebesar Rp 1,4 triliun pada
akhir tahun 2015.

                


Tingkat kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi ditunjukkan dari tingkat likuiditas yang dimiliki. Pada tahun 2015, rasio likuiditas yang terfleksikan dalam rasio lancar tercatat sebesar 110.67%. Skor tertinggi diperuntukkan untuk kinerja dengan rasio lancar sama atau lebih dari 125%. Secara keseluruhan rasio total labilitas terhadap ekuitas turun dari 115,56% pada tahun 2014 menjadi 100.52% pada tahun 2015.
Jumlah ekuitas pada tahun 2015 sebesar Rp 9.09 triliun atau meningkat sebesar 60.63% dibandingkan tahun 2014 sebesar 5.66 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya ekitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar 3.43 triliun atau meningkat sebesar 61.73% dari tahun 2014, dan adanya tambahan penyertaan modal negara ditahun 2015 sebesar Rp 2 triliun. Sehingga posisi keuangan KAI ditahun 2015 di tahun 2015 dapat disimpulkan cukup kuat.

B. Structure Conduct Performance pasar oligopoli pada industri telekomunikasi

Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana hanya terdapat beberapa penjual atau produsen dan terdapat banyak pembeli di pasar. Berikut ciri-ciri pasar dari oligopoli diantaranya;
ü  Terdapatnya beberapa penjual dan banyaknya pembeli dalam pasar.
ü  Barang yang diperdagangkan relatif homogen tetapi terdiferensiasi.
ü  Penjual dalam oligopoli memiliki kekuatan dalam menentukan harga karena terdapatnya perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan.
ü  Perusahaan baru dapat masuk tetapi terdapat hambatan berupa modal yang besar sehingga sulit untuk memasuki pasar.
Salah satu contoh dari bentuk pasar oligopoli adalah industri telekomunikasi karena di dalam pasar hanya terdapat beberapa penjual atau produsen dan jumlah pembeli yang sangat banyak. Dimana pengertian dari telekomunikasi sendiri merupakan suatu bentuk teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh.

  •           Struktur Pasar
Tingkat persaingan antar operator telekomunikasi semakin tajam. Hal ini terlihat dari dinamika market share pelanggan masing-masing perusahaan. Telkomsel masih menguasai pasar dengan market share sebesar 45,1%. Kemudian, Indosat Oredooo sebesar 20,5%, Hutchison 3 Indonesia sebesar 18,7%, XL Axiata sebesar 12,5% dan Smartfren sebesar 3,3%. Concentration rasio 4 perusahaan > 60, menunjukan struktur pasar pada industri telekomunikasi untuk operator seluler adalah oligopli.



  • Barrier to Entry di Industri Telekomunikasi

          Barrier to entry atau hambatan masuk merupakan salah satu indikator untuk melihat bagaimana struktur pasar di suatu industri. Di Industri telekomunikasi terdapat beberapa hambatan, yaitu:
      1.    Untuk memasuki industri telekomunikasi memiliki total fix cost yang cukup besar, terutama dalam pembuatan menara dan penyewaan satelit. Selain itu, industri telekomunikasi juga memiliki hambatan untuk keluar dari pasar yaitu total sunk cost dari pembuatan menara yang relatif besar. Sunk cost merupakan biaya yang sudah ditimbulkan, sehingga tidak dapat diubah dengan pembuatan keputusan, baik sekarang maupun waktu yang akan datang.
      2.   Terjadinya saling akuisisi diantara perusahaan-perusahaan di Industri telekomunikasi. Misalnya:Keempat anak perusahaan PT Smart Telecom Tbk yang pernah menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Global Mediacom Tbk (dulu Bimantara Citra) yang dileburkan bersama PT Mobile-8 Telecom Tbk dan selanjutnya diakuisisi PT Smart Telecom Tbk menjadi PT Smartfren Telecom Tbk; Akuisisi saham Axis Telekom Indonesia sebesar 95% oleh Exel Axiata; Akuisisi PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia oleh PT Bakrie Telecom Tbk .
     3.    Pangsa pasar beberapa perusahaan yang sangat besar menjadi hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke industri tersebut. Perusahaan baru yang ingin masuk harus memiliki keunggulan untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah lama masuk dan memiliki pangsa pasar yang besar.
  • ·         Perilaku Perusahaan
1.      Kerjasama dengan pesaing
           Kerja sama merupakan sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama.Salah satu bentuk kerjasama adalah akuisisi. Akuisisi merupakan  pembelian saham suatu perusahaan oleh suatu perusahaan melalui persetujuan pemegang saham target perusahaan. Akuisisi terjadi di Industri telekomunikasi yaitu mobile 8 (fren) di akuisisi Smart telecom dan berubah nama menjadi Smartfren pada tahun 2011, sampoerna telekomunikasi Indonesia diakuisisi oleh Bakrie Telecom Esia, dan yang paling teranyar September, AXIS diakuisisi oleh XL Axiata. XL mengakuisisi saham Axis sebesar 95%. Akuisisi hampir sama dengan merger. Jadi akuisisi yang terjadi antar perusahaan telekomunikasi termasuk jenis merger horizontal, yaitu penggabungan 2 atau lebih perusahaan yang memiliki produk yang sama. Sehingga akan meningkatkan pangsa pasar perusahaan tersebut dan laba juga meningkat.
2.      Strategi melawan pesaing 
           Karena persaingan yang ketat, operator telepon membutuhkan strategi untuk menarik konsumen. Persaingan yang terjadi berupa persaingan tarif harga yang ditawarkan masing-masing operator. Misalnya persaingan tarif telepon, tarif sms, dan tarif data internet.

3. Iklan 
        Salah satu tindakan nyata dalam strategi melawan pesaing yaitu dengan cara iklan. Iklan
     merupakan salah satu cara pemasaran yang efektif, baik berupa Baliho, di media cetak,
   maupun media massa. Begitu banyak ditemukan iklan operator yang saling bersaing.
  • ·         Kinerja  
                 Kinerja perusahaan dapat dilihat dari berbagai hal yaitu harga dan pola keuntungan,
            Efisiensi  alokasi , kemajuan teknologi (inovasi), Keseimbangan distribusi. Dimana kali ini
            hanya akan membahas pelaku yang paling dominan pada industri telekomunikasi,yaitu
            Telkomsel.

   Tahun 2010 merupakan periode dimana telkomsel secara terus menerus melakukan transformasi diri menjadi sebuah perseroan yang lebih baik dengan melakukan modernisasi jaringan, infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Telkomsel memanfaatkan teknologi terbaru untuk produk dan layanan kami sambil terus penggunaan energi terbarukan pada BTS sebagai bagian dari cara Telkomsel menjalankan bisnis yang ramah lingkungan. Selain itu, pada tahun 2010 Telkomsel mulai menerapkan strategi pemasaran berbasis regional dalam rangka menyesuaikan dan mengakomodasi kebutuhan spesifik di setiap daerah di Indonesia.
Secara lebih rinci, berikut inovasi yang diluncurkan Telkomsel dalam rangka menarik konsumen:
Ø  Sambungan langsung ke luar negri
Dalam rangka komersialisasi VoIP 01052 maka Telkomsel meluncurkan paket murah telpon ke luar negeri untuk Kartu As melalui kode akses 01052.
Ø  MyTelkomsel
MyTelkomsel adalah aplikasi yang diluncurkan Telkomsel untuk memberikan kemudahan akses layanan pelanggan yang menggunakan smartphone dan tablet. 
Ø  SMS Banking dan mATM bersama
Telkomsel telah bekerjasama dengan switching provider (Artajasa) yang telah memiliki jaringan ATM Bersama yang bekerjasama dengan lebih dari 67 Bank
Ø  Teman Dev
Teman Dev adalah kepanjangan dari Telkomsel Application Developer dimana melalui program ini Telkomsel ingin mengajak para pengembang aplikasi lokal Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan Telkomsel dalam membangkitkan indutri kreatif digital di Indonesia
Ø  Tap-Izy
Tap-Izy merupakan inovasi produk SIM card yang telah dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Chip dan antena yang tertanam pada SIM card memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menyentuhkan ponsel ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin electronic data capture (EDC) Tap-Izy di kasir. Layanan Tap-Izy yang didukung teknologi RFID merupakan pengembangan dari layanan mobile wallet T-Cash yang memanfaatkan SMS sebagai basis layanannya.
Ø  Jaringan
Telkomsel juga melakukan transformasi menjadi perusahaan digital dengan fokus ke 3 hal: Device (perangkat), Network (jaringan) dan Application (aplikasi). Telkomsel telah menggelar 4G dari Sabang sampai Merauke. Telkomsel telah memiliki lebih dari 4.500 BTS 4G dengan jumlah pelanggan 4G mencapai 5 juta orang (pada tahun 2016).


C.  Structure Conduct Performance pasar persaingan sempurna (mendekati)

 Pasar persaingan sempurna sendiri  merupakan  suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat  banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Pada dunia nyata hampir tidak terdapat bentuk pasar yang menunjukkan sifat persaingan sempurna. Salah satu contoh bentuk pasar yang benar-benar mendekati sifat dari persaingan sempurna adalah pasar barang atau komoditi makanan pokok, yaitu pasar beras. Dalam pasar beras dapat dijelaskan hubungan antara penjual/produsen dengan pembeli/konsumen dapat dikatakan  mendekati ciri-ciri pasar persaingan sempurna sebagai berikut :
ü  Terdapat banyak penjual dan pembeli dalam pasar beras
ü  Penjual dan pembeli secara perorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga
ü  Komoditi beras dapat dikatakan komoditi yang relatif homogen, meskipun ada perbedaan rasa atau mutu akan berakibat adanya perbedaan harga
ü  Harga yang terbentuk pada pasar beras adalah hasil kekuatan tarik menarik antara penawaran beras dan permintaan beras.

  •  Struktur Pasar

Struktur dari pasar beras dapat dikatakan mendekati pasar persaingan bebas karena dalam pelaksanaannya masih terdapat campur tangan dari pihak pemerintah melalui Badan Usaha Logistik (BULOG), meskipun peran BULOG semakin berkurang. Tetapi jika dilihat dari definisi pasar persaingan sempurna yang menyatakan bahwa struktur pasar atau industri terdapat banyak penjual dan pembeli. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pasar beras merupakan pasar (yang mendekati) persaingan sempurna, dimana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi pasar. Pasar beras termasuk dalam persaingan sempurna karena terdapatnya penjual dan pembeli dalam pasar beras. Selain itu setiap beras yang dihasilkan setiap perusahaan  serupa, sama, dan identik sehingga  sangat sulit untuk  dibedakan. Hal ini dapat mengidentifikasikan bahwa industri beras merupakan pasar persaingan yang mendekati sempurna.
  • ·         Perilaku dan Kinerja

Sebagai akibat dari efek homogenitas ini, maka tidak bijaksana jika perusahaan beras mengharapkan iklan atau promosi dapat membantu perusahaan dalam memperoleh keuntungan semaksimalnya.  Hal ini dikarenakan konsumen mengetahui bahwa beras hasil produksi setiap perusahaan adalah sama, serupa, dan sangat sulit untuk dibedakan. Ouput perusahaan beras relatif kecil, artinya bila ouput satu perusahaan beras dibandingkan dengan keseluruhan ouput perusahaan beras yang ada sangat kecil. Ouput suatu perusahaan tidak dapat mempengaruhi  harga beras di pasar karena pengaruh dari ouput perusahaan tersebut ini tidak akan berdampak pada ouput beras secara keseluruhan.   Begitu pula jika ouput perusahaan beras lain mengalami penurunan, harga beras di pasar tidak akan naik, karena belum tentu ouput perusahaan beras yang lain mengalami penurunan.
Perusahaan sebagai penerima harga (price taker). Ciri yang satu ini sangat sesuai bagi produk beras karena perusahaan beras tidak bertindak sebagai penentu dari harga beras itu sendiri, melainkan sebagai penerima harga yang telah ditentukan pasar. Hal yang melatarbelakangi produsen bertindak sebagai penerima harga, yaitu ouput perusahaan relatif kecil jika dibandingkan dengan pasar. Harga beras itu sendiri dipengaruhi akan penawaran dan permintaan itu sendiri. Akan tetapi, penawaran beras satu perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga beras di pasar seperti yang telah dijelaskan. Harga beras ditentukan oleh pasar sehingga produsen bertindak sebagai pengambil harga.   Jadi,   untuk   dapat   memeroleh   keuntungan   maksimal   produsen   beras   harus   dapat menyesuaikan ouput perusahaannya.
Pada dasarnya pasar persaingan sempurna ini, harga produk tidak ditentukan oleh pemerintah ataupun satu produsen, melainkan berdasarkan permintaan dan penawaran pada pasar. Akan tetapi, beras merupakan bahan pokok dan berpengaruh terhadap kehidupan. Oleh karena itu, walaupun termasuk dalam pasar persaingan sempurna, harga beras tetap ada campur tangan dari pemerintah melalui BULOG, yaitu dalam menentukan harga tertinggi dan terendah. Tujuannya untuk melindungi konsumen dan produsen agar sama-sama tidak dirugikan. Untuk mencegah produsen rugi, maka pemerintah menetapkan harga minimum penjualan (floor price), hal ini berarti harga beras tidak dapat berada di bawah batas wajar. Begitu pula, untuk mencegah konsumen merasa dirugikan, maka ditetapkan harga maksimum beras (ceiling price), hal ini berarti produsen tidak dapat menjual harga beras di atas batas maksimum.
Produsen beras bebas keluar-masuk, artinya setiap perusahaan yang memproduksi beras bebas untuk memproduksi beras ataupun berhenti memproduksinya. Setiap perusahaan beras memiliki hak untuk  terus  memproduksi  beras,  hak  untuk  meningkatkan  produksi  beras,  ataupun  hak  untuk berhenti   memproduksi   beras. Hal utama yang mendasari setiap perusahaan beras memiliki hak untuk keluar masuk pasar, yaitu mobilitas yang mencakup tenaga kerja dan geografis tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi. Maksud faktor produksi di sini adalah tenaga kerja. Tenaga kerja mudah untuk dipindahkan dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain.

Beras sebagai pasar persaingan sempurna memiliki kelemahan dan keuntungan. Keuntungan beras sebagai pasar persaingan sempurna, yaitu memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan (utilitas hidup) yang maksimal. Utilitas hidup yang maksimal tersebut dapat dicapai karena harga jual beras merupakan yang termurah, jumlah ouput beras paling banyak sehingga rasio ouput per penduduk maksimal, dan masyarakat merasa nyaman dan aman dalam mengonsumsi beras karena beras merupakan produk homogen. Selain itu, masyarakat juga tidak akan merasa ditipu oleh produsen mengenai harga beras karena konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai harga beras tersebut. Beras sebagai pasar persaingan sempurna tidak hanya memiliki keuntungan, tetapi juga memiliki kelemahan. Kelemahan pertama, yaitu dalam pengembangan teknologi. Beras memiliki model pasar persaingan sempurna sehingga keseimbangan dalam jangka panjang akan tercapai dan perusahaan akan mendapatkan laba normal. Masalahnya laba normal yang didapatkan perusahaan tidak   akan   cukup   untuk   membiayai   perusahaan   dalam     melakukan   kegiatan   riset   atau pengembangan. Padahal kegiatan riset dan pengembangan sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk mendapatkan teknologi produksi yang meningkatkan efisiensi produksi.







REFERENSI

Industry-Update-Vol-14-2016-Telekomunikasi.BankMandiri

 




MENGHASILAN RIBUAN DOLLAR DENGAN TETAP DIRUMAH SAJA (PEMBUAT DESAIN PEMULA JUGA BISA MENGHASILKAN DI FIVERR)

LINK REGISTRASI => www.fiver.com/register         Fiverr merupakan salah satu platfrom yang menyediakan jasa dengan bidang yang ...