PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Ilmu Ekonomi industri
merupakan salah satu cabang ilmu
ekonomi yang mempunyai pokok bahasan tentang perilaku firm dalam suatu industri serta dampaknya terhadap industri dan konsumen. Inti dari Ekonomi Industri adalah pembahasan
mengenai S-C-P disetiap struktur pasar yang ada. Dalam
pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai macam pasar, baik yang pada prakteknya
sering dilihat dalam kenyataan sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara
absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktekkan adalah
monopoli, oligopoli dan pasar persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak
yang tidak mengetahui tentang pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas.
baik dari pengertiannya, cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang
diakibatkan oleh ketiga pasar tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik
monopoli, oligopoli, maupun persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di
berbagai negara yang menganut sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem yang
di pilih oleh negara itu sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu
negara tersebut.Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut S-C-P (Structure Conduct Performance)
merupakan tiga pilar utama yang dapat digunakan untuk melihat kondisi struktur
dan persaingan di dunia industri.
dimana makalah ini akan membahas Structure Conduct Performance dari pelaku
industri pasar Monopoli, oligopoli, dan persaingan sempurna.
B.Rumusan Masalah
·
Bagaimana
Structure Conduct Performance pasar monopoli pada industri PT. KAI (Kereta Api
Indonesia)?
·
Bagaimana
Structure Conduct Performance pasar oligopoli pada industri telekomunikasi?
·
Bagaimana
Structure Conduct Performance pasar persaingan sempurna pada industri beras?
C.Tujuan dan Manfaat
·
Dapat
mengetahui Structure Conduct Performance pasar monopoli pada industri PT. KAI
(Kereta Api Indonesia).
·
Dapat
mengetahui Structure Conduct Performance pasar oligopoli pada industri
telekomunikasi.
·
Dapat
mengetahui Structure Conduct Performance pasar persaingan sempurna pada
industri beras
BAB
II
PEMBAHASAN
Ilmu Ekonomi industri
merupakan salah satu cabang ilmu
ekonomi yang mempunyai pokok bahasan tentang perilaku firm dalam suatu industri serta dampaknya terhadap industri dan konsumen. Inti dari Ekonomi Industri adalah pembahasan
mengenai S-C-P disetiap struktur pasar yang ada. Dalam
pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai macam pasar, baik yang pada prakteknya
sering dilihat dalam kenyataan sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara
absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktekkan adalah
monopoli, oligopoli dan pasar persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak
yang tidak mengetahui tentang pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas.
baik dari pengertiannya, cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang
diakibatkan oleh ketiga pasar tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik
monopoli, oligopoli, maupun persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di
berbagai negara yang menganut sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem
yang di pilih oleh negara itu sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu
negara tersebut.Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut S-C-P (Structure Conduct Performance)
merupakan tiga pilar utama yang dapat digunakan untuk melihat kondisi struktur
dan persaingan di dunia industri.
dimana artikel ini akan membahas Structure Conduct Performance dari pelaku
industri pasar Monopoli, oligopoli, dan persaingan sempurna.
A.Structure Conduct Performance pasar monopoli pada industri PT. KAI
Monopoli adalah suatu penguasaan pasar
yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau badan untuk menguasai
penawaran pasar (penjualan produk barang dan atau jasa di pasaran) yang
ditujukan kepada para pelanggannya. Contoh dari kasus monopoli di Indonesia
adalah pada sektor transportasi perkeretaapian, sejak didirikan tahun 1946, PT
KAI menjadi satu-satunya perusahaan industri yang bergerak pada sektor
transportasi perkeretaapian. PT KAI
mengoperasikan kereta api di wilayah provinsi Aceh,
Sumatera Utara,
Sumatera Barat,
Sumatera Selatan,
dan Lampung
serta semua provinsi di Jawa.
Rencana PT KAI juga akan mengoperasikan kereta api di wilayah Sulawesi.
PT KAI memberikan
layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi
memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur.
- · Struktur Pasar
Struktur
ini telah dikenal sejak zaman klasik. Struktur Pasar monopoli merupakan bentuk
pasar yang paling ekstrim, lawan dari pasar persaingan sempurna. Monopoli diartikan sebagai bentuk
organisasi pasar di mana di dalam pasar hanya terdapat satu penjual yang
menjual komoditi yang tidak mempunyai subsitusi sempurna. Ciri penting lainnya
dari pasar monopoli adalah tidak ada barang subsitusi untuk barang tersebut dan
adanya hambatan yang kuat bagi perusahaan lain untuk masuk pasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa market share 100%
dimiliki PT. KAI karena tidak menghadapi pesaing (tidak terdapat perusahaan
pengelola kereta api lainnya). PT Kereta Api Indonesia (Persero)
adalah satu-satunya perusahaan (BUMN) yang bermain di moda transportasi rel di
Indonesia. Tetapi secara
tidak langsung, PT. KAI akan menghadapi
persaingan dari jasa transportasi darat lainnya, misalnya bus antar kota dan
travel.
- · Perilaku dan Kinerja Perusahaan
Agar
PT KAI menjadi besar diterapkan efisiensi dan efektivitas anggaran. Sedangkan
untuk memenangkan persaingan dari para kompetitor ditempuh penetapan target
pasar, positioning produk dan penentuan segmen pasar. Sasaran dari PT KAI adalah menjadikan
Kereta Api sebagai alat transportasi yang handal dan dipercaya sehingga menjadi
alternatif utama untuk transportasi
darat,
khususnya di Pulau Jawa.
Berikut strategi yang dijalankan:
Ø
Strategi
penetrasi pasar
Memaksimalkan pelayanan ticketing dimana KAI menyediakan
informasi berupa harga tiket, jadwal keberangkatan, pemesanan, dan informasi
lainnya. Serta bekerjasama dengan pihak perbankan dan PT POS Indonesia untuk
perluasan jaringan layanan ticketing.
Ø
Strategi
pengembangan pasar
KAI lebih memfokuskan pada perjalanan jarak pendek,
merefungsikan kembali jalur-jalur kereta yang dahulu sempat diberhentikan.
Ø
Strategi
pengembangan jasa
Memperbaiki fasilitas di dalam kereta seperti adanya
toilet di dalam kereta; meminimalkan akses pelayanan dengan meningkatkan sistem
yang handal pada jaringan online ticketing; dan dibidang sarana diupayakan
pemenuhan standar pelayanan minimum pada semua kelas kereta api.
Ø
Strategi
Joint Venture
Melakukan kerjasama antara beberapa perusahaan yang
terpisah untuk membiayai suatu investasi bagi kepentingan bersama; Reska,
bidang restorasi, service on train, catering, resto, cafe dan parkir; Rallink
dengan Angkasa II yaitu adanya kereta bandara; KAI Commuter; KAI pariwisata;
KALOG; KA Properti Management; PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Ø
Strategi
lainnya
Mengoptimalkan pendayagunaan aset. Misalnya pemanfaatan
lahan strategis untuk bisnis properti, iklan, pembangunan hotel, pertokoan,
perkantoran di sekitar stasiun kereta api.
Tahun 2015 telah menjadi tahun dedikasi pelayanan bagi PT
KAI kepada pelanggan dengan terus berinovasi dalam memberikan layanan prima dan
meningkatkan kredibilitas SDM. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang telah
dicapai dalam ajang The Best Contact Center Indonesia Awards 2015 yang telah
diikuti oleh 32 perusahaan BUMN dan swasta Indonesia, dimana PT KAI
berpartisipasi dalam 18 kategori dan mendapatkan 16 medali. Sebagai salah
satunya perusahaan jasa transportasi yang tanpa henti terus berbenah dan meningkatkan
kualitas pelayanannya, kinerja pelayanan KAI telah diakui keberadaannya.
KAI tidak hanya berkontribusi pada transportasi
perkeretaapian nasional tetapi juga memeberikan kontribusi bagi negara cukup
besar kepada negara melalui dividen dan pajak yang dibayarkan sepanjang tahun
2015 masing-masing sebesar Rp 237.000 juta dan Rp 520.422 juta. Selain itu, KAI
juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi 25.361 pekerjanya. Sedangkan
dengan lingkungan, KAI turut berperan dalam mengurangi kemacetan dengan minimnya
polusi yang dihasilkan serta mendorong terciptanya angkutan yang aman, mudah,
dan ramah.
Financial highlight:
tahun 2015, aset perusahaan sebesar Rp 22.39 triliun tumbuh 29.34% dibandingkan
tahun 2014 sebesar Rp 17.31 triliun. Peningkatan aset didorong oleh peningkatan
aset lancar sebesar 62.88% dan aset tidak
lancar sebesar 19.89%
Selama lima tahun terkahir laba KAI tumbuh sebesar 45%
pertahun (CAGR). Pada tahun
2010 nilai laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat
sebesar Rp 216 miliar dan
meningkat hingga 5,4 kali lipat menjadi sebesar Rp 1,4 triliun pada
akhir tahun
2015.
Tingkat kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
yang harus segera dipenuhi ditunjukkan dari tingkat likuiditas yang dimiliki.
Pada tahun 2015, rasio likuiditas yang terfleksikan dalam rasio lancar tercatat
sebesar 110.67%. Skor tertinggi diperuntukkan untuk kinerja dengan rasio lancar
sama atau lebih dari 125%. Secara keseluruhan rasio total labilitas terhadap ekuitas
turun dari 115,56% pada tahun 2014 menjadi 100.52% pada tahun 2015.
Jumlah ekuitas pada tahun 2015 sebesar Rp 9.09 triliun
atau meningkat sebesar 60.63% dibandingkan tahun 2014 sebesar 5.66 triliun.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya ekitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik sebesar 3.43 triliun atau meningkat sebesar 61.73%
dari tahun 2014, dan adanya tambahan penyertaan modal negara ditahun 2015
sebesar Rp 2 triliun. Sehingga posisi keuangan KAI ditahun 2015 di tahun 2015
dapat disimpulkan cukup kuat.
Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna,
dimana hanya terdapat beberapa penjual atau produsen dan terdapat banyak
pembeli di pasar. Berikut ciri-ciri pasar dari oligopoli diantaranya;
ü Terdapatnya beberapa penjual
dan banyaknya pembeli dalam pasar.
ü Barang yang diperdagangkan
relatif homogen tetapi terdiferensiasi.
ü Penjual dalam oligopoli
memiliki kekuatan dalam menentukan harga karena terdapatnya perbedaan dari
masing-masing produk yang ditawarkan.
ü Perusahaan baru dapat masuk
tetapi terdapat hambatan berupa modal yang besar sehingga sulit untuk memasuki
pasar.
Salah satu contoh dari bentuk pasar oligopoli adalah industri
telekomunikasi karena di dalam pasar hanya terdapat beberapa penjual atau
produsen dan jumlah pembeli yang sangat banyak. Dimana pengertian dari telekomunikasi sendiri merupakan suatu bentuk teknik
pengiriman atau penyampaian infomasi,
dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi'
bentuk komunikasi
jarak jauh.
- Struktur Pasar
Tingkat persaingan antar operator
telekomunikasi semakin tajam. Hal ini terlihat dari dinamika market share
pelanggan masing-masing perusahaan. Telkomsel masih menguasai pasar dengan
market share sebesar 45,1%. Kemudian, Indosat Oredooo
sebesar 20,5%, Hutchison 3 Indonesia sebesar 18,7%, XL Axiata sebesar 12,5% dan
Smartfren sebesar 3,3%. Concentration
rasio 4 perusahaan > 60, menunjukan struktur pasar pada industri
telekomunikasi untuk operator seluler adalah oligopli.
- Barrier to Entry di Industri Telekomunikasi
Barrier
to entry atau hambatan masuk merupakan salah satu indikator untuk melihat
bagaimana struktur pasar di suatu industri. Di Industri telekomunikasi terdapat
beberapa hambatan, yaitu:
1. Untuk memasuki industri
telekomunikasi memiliki total fix cost yang cukup besar, terutama dalam pembuatan
menara dan penyewaan satelit. Selain itu, industri telekomunikasi juga memiliki
hambatan untuk keluar dari pasar yaitu total sunk cost dari pembuatan menara
yang relatif besar. Sunk cost merupakan biaya yang sudah ditimbulkan, sehingga
tidak dapat diubah dengan pembuatan keputusan, baik sekarang maupun waktu yang
akan datang.
2.
Terjadinya saling akuisisi diantara perusahaan-perusahaan di Industri
telekomunikasi. Misalnya:Keempat anak perusahaan PT Smart Telecom Tbk
yang pernah menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT
Global Mediacom Tbk (dulu Bimantara Citra) yang dileburkan bersama PT
Mobile-8 Telecom Tbk dan selanjutnya diakuisisi PT Smart Telecom Tbk
menjadi PT Smartfren Telecom Tbk; Akuisisi saham Axis Telekom Indonesia
sebesar 95% oleh Exel Axiata; Akuisisi PT Sampoerna Telekomunikasi
Indonesia oleh PT Bakrie Telecom Tbk .
3. Pangsa pasar beberapa perusahaan
yang sangat besar menjadi hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke industri
tersebut. Perusahaan baru yang ingin masuk harus memiliki keunggulan untuk
dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah lama masuk dan memiliki
pangsa pasar yang besar.
- · Perilaku Perusahaan
1.
Kerjasama
dengan pesaing
Kerja sama merupakan sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan oleh
dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan
bersama.Salah satu bentuk kerjasama adalah akuisisi. Akuisisi merupakan pembelian saham suatu perusahaan oleh suatu
perusahaan melalui persetujuan pemegang saham target perusahaan. Akuisisi
terjadi di Industri telekomunikasi yaitu mobile 8 (fren) di akuisisi Smart
telecom dan berubah nama menjadi Smartfren pada tahun 2011, sampoerna
telekomunikasi Indonesia diakuisisi oleh Bakrie Telecom Esia, dan yang paling
teranyar September, AXIS diakuisisi oleh XL Axiata. XL mengakuisisi saham Axis
sebesar 95%. Akuisisi hampir sama dengan merger. Jadi akuisisi yang terjadi
antar perusahaan telekomunikasi termasuk jenis merger horizontal, yaitu
penggabungan 2 atau lebih perusahaan yang memiliki produk yang sama. Sehingga
akan meningkatkan pangsa pasar perusahaan tersebut dan laba juga meningkat.
2.
Strategi
melawan pesaing
Karena
persaingan yang ketat, operator telepon membutuhkan strategi untuk menarik
konsumen. Persaingan yang terjadi berupa persaingan tarif harga yang ditawarkan
masing-masing operator. Misalnya persaingan tarif telepon, tarif sms, dan tarif
data internet.
3. Iklan
Salah satu
tindakan nyata dalam strategi melawan pesaing yaitu dengan cara iklan. Iklan
merupakan salah satu cara pemasaran yang efektif, baik berupa Baliho, di media
cetak,
maupun media massa. Begitu banyak ditemukan iklan operator yang saling
bersaing.
- · Kinerja
Efisiensi alokasi , kemajuan teknologi (inovasi), Keseimbangan distribusi. Dimana kali ini
hanya akan membahas pelaku yang paling dominan pada industri telekomunikasi,yaitu
Telkomsel.
Tahun 2010 merupakan periode dimana telkomsel secara terus menerus
melakukan transformasi diri menjadi sebuah perseroan yang lebih baik dengan
melakukan modernisasi jaringan, infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia. Telkomsel memanfaatkan teknologi terbaru untuk produk dan layanan
kami sambil terus penggunaan energi terbarukan pada BTS sebagai bagian dari
cara Telkomsel menjalankan bisnis yang ramah lingkungan. Selain itu, pada tahun
2010 Telkomsel mulai menerapkan strategi pemasaran berbasis regional dalam
rangka menyesuaikan dan mengakomodasi kebutuhan spesifik di setiap daerah di
Indonesia.
Secara
lebih rinci, berikut inovasi yang diluncurkan Telkomsel dalam rangka menarik konsumen:
Ø Sambungan
langsung ke luar negri
Dalam
rangka komersialisasi VoIP 01052 maka Telkomsel meluncurkan paket murah telpon
ke luar negeri untuk Kartu As melalui kode akses 01052.
Ø
MyTelkomsel
MyTelkomsel
adalah aplikasi yang diluncurkan Telkomsel untuk memberikan kemudahan akses layanan pelanggan
yang menggunakan smartphone dan tablet.
Ø SMS
Banking dan mATM bersama
Telkomsel
telah bekerjasama dengan switching provider (Artajasa) yang telah memiliki
jaringan ATM Bersama yang bekerjasama dengan lebih dari 67 Bank
Ø Teman
Dev
Teman
Dev adalah kepanjangan dari Telkomsel Application Developer dimana melalui
program ini Telkomsel ingin mengajak para pengembang aplikasi lokal Indonesia
untuk dapat bekerja sama dengan Telkomsel dalam membangkitkan indutri kreatif
digital di Indonesia
Ø Tap-Izy
Tap-Izy
merupakan inovasi produk SIM card yang telah dilengkapi dengan teknologi Radio
Frequency Identification (RFID). Chip dan antena yang tertanam pada SIM card
memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menyentuhkan
ponsel ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin electronic data
capture (EDC) Tap-Izy di kasir. Layanan Tap-Izy yang didukung teknologi RFID
merupakan pengembangan dari layanan mobile wallet T-Cash yang memanfaatkan SMS
sebagai basis layanannya.
Ø
Jaringan
Telkomsel
juga melakukan transformasi menjadi perusahaan digital dengan fokus ke 3 hal:
Device (perangkat), Network (jaringan) dan Application (aplikasi). Telkomsel telah menggelar 4G dari Sabang
sampai Merauke. Telkomsel telah memiliki lebih dari 4.500 BTS 4G
dengan jumlah pelanggan 4G mencapai 5 juta orang (pada tahun 2016).
C. Structure Conduct Performance pasar persaingan
sempurna (mendekati)
Pasar
persaingan sempurna sendiri merupakan
suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar. Pada dunia nyata hampir tidak
terdapat bentuk pasar yang menunjukkan sifat persaingan sempurna. Salah satu
contoh bentuk pasar yang benar-benar mendekati sifat dari persaingan sempurna
adalah pasar barang atau komoditi makanan pokok, yaitu pasar beras. Dalam pasar
beras dapat dijelaskan hubungan antara penjual/produsen dengan pembeli/konsumen
dapat dikatakan mendekati ciri-ciri
pasar persaingan sempurna sebagai berikut :
ü Terdapat banyak penjual dan pembeli dalam pasar beras
ü Penjual dan pembeli secara perorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga
ü Komoditi beras dapat dikatakan komoditi yang relatif homogen, meskipun ada perbedaan rasa atau mutu akan berakibat adanya perbedaan harga
ü Harga yang terbentuk pada pasar beras adalah hasil kekuatan tarik menarik antara penawaran beras dan permintaan beras.
ü Terdapat banyak penjual dan pembeli dalam pasar beras
ü Penjual dan pembeli secara perorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga
ü Komoditi beras dapat dikatakan komoditi yang relatif homogen, meskipun ada perbedaan rasa atau mutu akan berakibat adanya perbedaan harga
ü Harga yang terbentuk pada pasar beras adalah hasil kekuatan tarik menarik antara penawaran beras dan permintaan beras.
- Struktur Pasar
Struktur dari
pasar beras dapat dikatakan mendekati pasar persaingan bebas karena dalam
pelaksanaannya masih terdapat campur tangan dari pihak pemerintah melalui Badan
Usaha Logistik (BULOG), meskipun peran BULOG semakin berkurang. Tetapi jika
dilihat dari definisi pasar persaingan sempurna yang menyatakan bahwa struktur
pasar atau industri terdapat banyak penjual dan pembeli. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dikatakan bahwa pasar beras merupakan pasar (yang mendekati)
persaingan sempurna, dimana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi pasar.
Pasar beras termasuk dalam persaingan sempurna karena terdapatnya penjual dan
pembeli dalam pasar beras. Selain itu setiap beras yang
dihasilkan setiap perusahaan serupa,
sama, dan identik sehingga sangat sulit
untuk dibedakan. Hal ini dapat mengidentifikasikan bahwa industri beras merupakan pasar
persaingan yang mendekati sempurna.
- · Perilaku dan Kinerja
Sebagai akibat dari efek homogenitas ini, maka tidak bijaksana jika perusahaan
beras mengharapkan iklan
atau promosi dapat membantu perusahaan dalam memperoleh keuntungan
semaksimalnya. Hal ini dikarenakan
konsumen mengetahui bahwa beras hasil produksi setiap perusahaan adalah sama,
serupa, dan sangat sulit untuk dibedakan. Ouput perusahaan beras relatif kecil,
artinya bila ouput satu perusahaan beras dibandingkan dengan keseluruhan ouput
perusahaan beras yang ada sangat kecil. Ouput suatu perusahaan tidak dapat
mempengaruhi harga beras di pasar karena
pengaruh dari ouput perusahaan tersebut
ini tidak akan berdampak pada ouput beras secara keseluruhan. Begitu pula jika ouput perusahaan beras lain mengalami penurunan, harga beras
di pasar tidak akan naik, karena belum tentu ouput perusahaan beras yang lain
mengalami penurunan.
Perusahaan
sebagai penerima harga (price taker). Ciri yang satu ini sangat sesuai bagi
produk beras karena perusahaan beras tidak bertindak sebagai penentu dari harga
beras itu sendiri, melainkan sebagai penerima harga yang telah ditentukan
pasar. Hal yang melatarbelakangi produsen bertindak sebagai penerima harga,
yaitu ouput perusahaan relatif kecil jika dibandingkan dengan pasar. Harga beras itu sendiri dipengaruhi akan
penawaran dan permintaan itu sendiri. Akan tetapi, penawaran beras satu perusahaan tidak
dapat mempengaruhi harga beras di pasar seperti yang telah dijelaskan. Harga
beras ditentukan oleh pasar sehingga produsen bertindak sebagai pengambil
harga. Jadi, untuk
dapat memeroleh keuntungan
maksimal produsen beras
harus dapat menyesuaikan ouput
perusahaannya.
Pada dasarnya pasar persaingan sempurna ini, harga
produk tidak ditentukan oleh pemerintah ataupun satu produsen, melainkan
berdasarkan permintaan dan penawaran pada pasar. Akan tetapi, beras merupakan
bahan pokok dan berpengaruh terhadap kehidupan. Oleh karena itu, walaupun termasuk
dalam pasar persaingan sempurna, harga beras tetap ada campur tangan dari
pemerintah melalui BULOG,
yaitu dalam menentukan harga tertinggi dan terendah. Tujuannya untuk melindungi
konsumen dan produsen agar sama-sama tidak dirugikan. Untuk mencegah produsen
rugi, maka pemerintah menetapkan
harga minimum penjualan (floor price), hal ini berarti harga beras tidak dapat
berada di bawah batas wajar. Begitu pula, untuk mencegah konsumen merasa
dirugikan, maka ditetapkan harga maksimum beras (ceiling price), hal ini
berarti produsen tidak dapat menjual harga beras di atas batas maksimum.
Produsen beras bebas keluar-masuk, artinya setiap
perusahaan yang memproduksi beras bebas untuk memproduksi beras ataupun
berhenti memproduksinya. Setiap perusahaan beras memiliki hak untuk terus
memproduksi beras, hak
untuk meningkatkan produksi
beras, ataupun hak
untuk berhenti memproduksi beras. Hal
utama yang mendasari setiap perusahaan beras memiliki hak untuk keluar masuk
pasar, yaitu mobilitas yang mencakup tenaga kerja dan geografis tidak terbatas
dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Maksud faktor produksi di sini adalah tenaga kerja. Tenaga kerja mudah untuk
dipindahkan dari pekerjaan satu
ke pekerjaan lain.
Beras sebagai pasar persaingan sempurna memiliki
kelemahan dan keuntungan. Keuntungan beras sebagai pasar persaingan sempurna,
yaitu memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan (utilitas hidup) yang
maksimal. Utilitas hidup yang maksimal tersebut dapat dicapai karena harga jual
beras merupakan yang termurah, jumlah ouput beras paling banyak sehingga rasio
ouput per penduduk maksimal, dan masyarakat merasa nyaman dan aman dalam
mengonsumsi beras karena beras merupakan produk homogen. Selain itu, masyarakat
juga tidak akan merasa ditipu oleh produsen mengenai harga beras karena
konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai harga beras tersebut.
Beras sebagai pasar persaingan sempurna tidak hanya memiliki keuntungan, tetapi
juga memiliki kelemahan. Kelemahan pertama, yaitu dalam pengembangan teknologi.
Beras memiliki model pasar persaingan sempurna sehingga keseimbangan dalam
jangka panjang akan tercapai dan perusahaan akan mendapatkan laba normal.
Masalahnya laba normal yang didapatkan perusahaan tidak akan
cukup untuk membiayai
perusahaan dalam melakukan
kegiatan riset atau pengembangan. Padahal kegiatan riset
dan pengembangan sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk mendapatkan teknologi
produksi yang meningkatkan efisiensi produksi.
REFERENSI
Industry-Update-Vol-14-2016-Telekomunikasi.BankMandiri