Friday, April 10, 2020

METODE PENELITIAN - CONTOH SUSUNAN PROPOSAL PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (GABUNGAN)



BAB I-III LENGKAP SILAHKAN DOWNLOAD PADA LINK DIATAS ATAU KLIK (DOWNLOAD)

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, JENIS KELAMIN, UMUR, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN TENAGA KERJA SIDOARJO MENJADI KOMUTER SURABAYA.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pembangunan ekonomi pada umumnya akan selalu lebih menguntungkan wilayah perkotaan jika dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Dimana pembangunan ekonomi yang timpang ini karena belum meratanya pembangunan akan menyebabkan ketimpangan antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan. Secara umum sarana dan prasarana di perkotaan cenderung lebih lengkap jika dibandingkan di pedesaan. Sehingga aktivitas perekonomian di perkotaan akan berkembang dengan cepat, dan sedangkan dipedesaan akan cenderung lebih lambat. Dengan terdapatnya perbedaan hal ini tentunya akan mempengaruhi diberbagai bidang baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Dimana salah satu perbedaan yang dirasakan oleh terdapatnya pembangunan ini adalah tingkat pendapatan di kedua wilayah. Tingkat pendapatan di perkotaan akan cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan pedesaaan. Selain itu sebelum reformasi sektor pertanian dan wilayah pedesaan kurang diperhatikan sehingga menyebabkan perbedaan kondisi – kondisi ketimpangan, distorsi harga, dan insentif ekonomi yang telah menyebabkan terbatasnya kesempatan kerja di wilayah pedesaan (Todaro, 2000).

Perpindahan penduduk dari wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan merupakan salah satu aktivitas dari bagian pembangunan sendiri. Dimana aktivitas dari perpindahan penduduk ini hanya merupakan salah satu penyebab dari proses terjadinya migrasi. Berdasarkan kondisi sosial-ekonomi dari daerah asal seseorang yang tidak memiliki kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan akan mempengaruhi orang tersebut menginginkan untuk bermigrasi atau pergi ke daerah lainnya guna dapat memenuhi kebutuhannya.

Migrasi tenaga kerja di satu sisi terutama didorong oleh faktor-faktor penarik (pull factors) seperti ketersediaan kesempatan kerja yang lebih baik, upah yang lebih tinggi, aksesibilitas ke pendidikan yang lebih baik, fasilitas kesehatan dan kondisi kehidupan yang lebih baik di tempat tujuan dan faktor pendorong (push factors) seperti tidak adanya dan kurangnya kesempatan kerja, lebih rendah upah, tekanan pertanian, bencana alam dan bencana pada awalnya (Panda & Mishra, 2018). Seseorang akan melakukan migrasi jika terdapat selisih pendapatan yang lebih besar diantara wilayah satu dengan lainnya (dari desa ke kota). Dimana dari wilayah yang berpendapatan lebih rendah berpindah ke wilayah dengan pendapatan yang lebih tinggi. Dengan pandangan bahwa pendapatan yang lebih tinggi adalah sebagai pendapatan yang telah diharapkan. Pengaruh umur terhadap migrasi, dimana biasanya umur muda yang lebih banyak melakukan migrasi karena biasanya dipengaruhi oleh pengaruh dari selisih pendapatan yang terjadi di berabgai wilayah, sehingga pendapatan yang lebih tinggi akan menjadi motivasi untuk melakukan migrasi. Dimana hal tersebut juga terkait dengan tingkat Pendidikan yang diperoleh serta pandangan yang lebih jelas mengenai kondisi wilayah. Pengaruh tingkat Pendidikan terhadap migrasi, dimana menurut teori Jones bahwa migrasi  merupakan modernisasi. Dimana menurutnya bahwa modernisasi tidak hanya menarik penduduk dari wilayah lain untuk datang, namun juga akan meningkatkan motivasi untuk melakukan migrasi karena faktor semakin meningkatnya Pendidikan, sarana transportasi, dan komunikasi. Dengan ini dapat dikatakan bahwa Pendidikan memiliki peranan dalam migrasi penduduk. Dengan tingkat Pendidikan yang tinggi, maka seseorang akan cenderung melakukan migrasi guna mendapatkan pekerjaan denga gaji yang lebih tinggi. Untuk pengaruh jenis kelamin terhadap migrasi, dimana salah satu teori Gravitasi Ravenstein telah menjelaskan bahwa wanita telah melakukan migrasi pada jarak yang lebih dekat jika dibandingkan dengan laki-laki. Sehingga dapat dikatakan bahwa lebih banyak laki-laki yang melakukan migrasi karena migrasi yang dilakukan oleh wanita cenderung  dengan jarak lebih dekat (Ravenstein, 1885).

Terdapat sejumlah faktor motivasi yang mendorong keputusan untuk melakukan migrasi terkait dengan keadaan seseorang. Terdapat  fakta bahwa tingkat kepuasan hidup yang rendah dapat  memprediksi  terjadinya migrasi, seperti halnya pengangguran dan terdapatnya aktivitas yang berbahaya (kriminalitas), mengisyaratkan bahwa migrasi bukan hanya keputusan yang diambil oleh seseorang yang ingin memperluas wawasan dan mencari hal-hal yang baru (Campbell, 2019).

Tabel 1. Pencari Kerja, Penempatan, Permintaan, dan Penghapusan Menurut Tahun Kab. Sidoarjo

Tahun

Pencari Kerja

Penempatan

Penghapusan pencari kerja

Permintaan lowongan

Penghapusan permintaan

2014

8454

4417

318

4598

4598

2015

7279

4233

5744

4598

4598

2016

8638

4925

2024

4598

4598

2017

8128

5115

-

7089

4598

Sumber: data diolah BPS

Berdasarkan tabel 1 maka dapat kita lihat bahwa tingkat pencari kerja kabupaten sidoarjo untuk setiap tahunnya selalu mengalami fluktuasi dari 2014 hingga 2017. Dimana tahun 2016 telah menjadi tahun terbanyak dalam mencari pekerjaan. Sedangkan untuk lowongan pekerjaan yang telah tersedia setiap tahunnya mengalami kondisi yang stagnan, namun pada 2017 permintaan terkait lowongan pekerjaan telah mengalami peningkatan dengan jumlah lowongan tersedia mencapai 7089 lowongan. Kabupaten sidoarjo merupakan wilayah yang terletak di Jawa Timur dan memiliki perbatasan dengan Kota Surabya dan Kabupaten Gresik. Dimana dalam kabupaten Sidoarjo terdapat 18 kecamatan dengan luas wilayah mencapai 19.002 Ha. Dimana berdasarkan survey komuter tahun 2017, 8 persen dari penduduk yang berumur diatas 5 tahun keatas telah menjadi komuter. Sekitar 64,49 persen kegiatan komuternya berpusat pada kota Surabaya. Proporsi jenis kelamin pria dalam komuter telah mencapai 67,52 persen. Berikut tabel terkait persentase penduduk gerbangkertasusila tahun 2017 yang menggambarkan kondisi status komuter dan nonkomuter penduduk dengan umur diatas 5 tahun,

Sumber: data diolah BPS

Migrasi tenaga kerja muncul sebagai fenomena yang telah menyangkut pada semua wilayah yang ada didunia didunia, dimana orang-orang akan melakukan perpindahan di luar wilayah asal mereka guna mencari pekerjaan yang layak dan mata pencaharian yang lebih baik (Panda & Mishra, 2018). Dimana fenomena ini sangat banyak terjadi di negara berkembang, khususnya arus komuter yang sebagian besar telah dilakukan oleh penduduk desa ke wilayah perkotaan sangat menarik untuk dikaji. Sehingga dalam hal ini penulis ingin melakukan penelitian terhadap fenomena keputusan menjadi tenaga kerja komuter dengan judul :

“PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, JENIS KELAMIN, UMUR, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN TENAGA KERJA SIDOARJO MENJADI KOMUTER SURABAYA.”

 

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dalam penelitian ini terdapat rumusan permasalah sebagai berikut.

·         Bagaimana tingkat pendapatan, umur, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin dapat mempengaruhi keputusan terhadap keputusan dalam menjadi tenaga kerja komuter Sidoarjo ke Surabaya ?

·         Bagaimana pengaruh variabel yang paling dominan terkait keputusan dalam menjadi tenaga kerja komuter Sidoarjo ke Surabaya?

1.3  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini guna menjawab terkait permasalahan dari rumusan permasalahan, dimana focus dari tujuan permasalah ini diataranya sebagai berikut.

·         Untuk mengetahui bagaimana tingkat pendapatan, umur, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin dapat mempengaruhi keputusan terhadap keputusan dalam menjadi tenaga kerja komuter Sidoarjo ke Surabaya

·         Untuk Mngetahui bagaimana pengaruh variabel yang paling dominan terkait keputusan dalam menjadi tenaga kerja komuter Sidoarjo ke Surabaya

1.4  Manfaat Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh, manfaat tersebut diantaranya:

·         Bagi penulis sebagai persyaratan yang menjadi tugas akhir untuk mendapatkan gelar Strata-1 Ekonomi

·         Untuk mempertajam analisis ekonomi khususnya terkait dengan mobilitas tenaga kerja

·         Bisa menjadi masukkan bagi pembuat keputusan kebijakan maupun mngontrol terkait dengan mobilitas dari desa ke kota serta perencanaan terkait dengan ketenagakerjaan.

·         Menambah wawasan terkait dengan mobilitas tenaga kerja komuter

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2,1,1 Pengertian tenaga kerja commuter

Berdasarkan Abler, Adam, dan Gould (1972), migrasi penglaju atau commuting merupakan suatu gerak penduduk dari daerah asal menuju daerah tujuan dalam batas waktu tertentu dan kembali ke daerah asal pada hari itu juga.

2.1.2 Teori Migrasi

Jika dilihat dari teori Todaro, maka migrasi penduduk ini adalah merupakan reaksi dari terdapatnya keadaan tingkat pendapatan yang berbeda diantara pedesaan dengan perkotaan. Dimana asumsi migrasi ini pada dasarnya merupakan fenomena dari ekonomi. Seseorang dapat melakukan migrasi dari desa ke kota karena keputusan yang sangat rasional. Menurut teori ini yang berpandangan bahwa seseorang akan melakukan migrasi jika terdapat selisih pendapatan yang lebih besar diantara wilayah satu dengan lainnya (dari desa ke kota). Dimana dari wilayah yang berpendapatan lebih rendah berpindah ke wilayah dengan pendapatan yang lebih tinggi. Dengan pandangan bahwa pendapatan yang lebih tinggi adalah sebagai pendapatan yang telah diharapkan.

Mitchell (1961) telah berpandangan bahwa terdapat kekuatan yang akan mempengaruhi seseorang / individu memutuskan untuk melakukan migrasi atau tidak (BPS:2010). Beberapa hal tersebut diantaranya sebagai berikut.

·         Kekuatan sentripetal (centripetal forces)

     Kekuatan ini merupakan kekuatan yang mempengaruhi seseorang untuk tetap tinggal diwilayah asalnya, dimana kekuatan ini telah mengikat individu untuk tinggal di daerah asal. Beberapa kekautan sentripetal ini diantaranya,:

o   Karena menjaga orang tua yang sudah memasuki masa lanjut usia

o   Terdapatnya warisan dari orang tua atau saudara

o   Terdapatnya budaya gotong royong yang kental di pedesaan

o   Tempat asal merupakan wilayah asal nenek moyang atau generasi terdahulu

·         Kekuatan sentrifugal (centrifugal forces)

Berbeda dengan kekuatan sentripetal, kekuatan sentrifugal telah memiliki pengertian yang berkebalikan. Dimana kekautan sentrifugal merupakan kekuatan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk terdorong pergi meninggalkan wilayah asalnya. Beberapa hal terkait kekautan sentrifugal ini diantaranya sebagai berikut:

o   Terbatasnya kesempatan kerja

o   Upah yang sangat rendah

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk mempertajam penelitian, dimana penulis telah menambah berbagai referensi dengan melihat penelitian terdahulu. Dimana beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini

Hossain (2001) dalam penelitiannya yang berjudul Rural Urban Migration In Bangladesh : A Macro Study Research telah mengungkapkan bahwa keputusan untuk melakukan migrasi cenderung dipengaruh oleh faktor-faktor diantaranya seperti kepemilikan tanah, jabatan, Pendidikan, jumlah anggota, jenis kelamin, dan ukuran keluarga.

Selain itu penelitian Zhu (2000) yang berjudul Impacts of Income Gap on Migration Decision in China : A Verification of the Todaro Model juga telah beranggapan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk bermigrasi diantaranya berupa umur, tingkat Pendidikan, status perkawinan, besarnya keluarga, jumlah kakak dan adik, status anak tertua, ukuran lahan yang ditanami, status pekerjaan dan pendapatan perbulan yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk bermigrasi.

Panda dan Mishra (2018) menyimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi terjadi migrasi tenaga kerja dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu faktor ekonomi, faktor sosial, faktor lingkungan, faktor yang terkait dengan kebijakan, dan faktor psikologis. Dimana dari kelima faktor tersebut yang paling memiliki signifikansi terhadap seseorang melakukan migrasi paling besar adalah faktor ekonomi. Namun keempat faktor lainnya juga memiliki pengaruh yang tidak boleh diabaikan terkait dengan keputusan seseorang akan melakukan migrasi pada suatu daerah.

Campbell (2019) melakukan penelitian dimana juga melihat kepastian terkait dengan  niat seseorang, dan secara berbeda membahas hasil migrasi bagi mereka yang awalnya tidak ingin bermigrasi. Dimana  dalam menganalisis tidak hanya peristiwa migrasi, tetapi niat dan kepastian migrasi di sekitar variabel terkait, hal ini merupakan cara yang menjanjikan untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan yang mendasari dari setiap peristiwa migrasi. Hasil penelitian  ini menunjukkan hubungan antara sifat-sifat kepribadian seseorang dan hasil migrasi dapat dimediasi oleh hubungan antara sifat-sifat yang sama dan niat untuk bermigrasi.

BAB I-III LENGKAP SILAHKAN DOWNLOAD PADA LINK DIATAS ATAU KLIK (DOWNLOAD)

REFERENSI

Abler, R., Adam, J. S., & Gould, P. (1972). Spatial Organitazation. The geographer's view of the world.

BPS. (2011, November). Analisis Mobilitas Tenaga Kerja 2010. Hasil Suvey Angkatan Kerja 2010.

BPS. (2018). Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2018. Sidoarjo Regency in Figure, pp. 1-375.

Campbell, P. (2019). Dispositional Traits and Internal Migration : Personality as a Predictor of Migration in Australia. Journal of Research in Personality, 78, 262-267.

Hossain. (2001). Rural-Urban Migration In Bangladesh : A Macro Study Research. Presentation In The Brazil IUSPP Convernce.

Panda, S. S., & Mishra, N. R. (2018). Factors Affecting Temporary Labour Migration for Seasonal Work . Management Research Review, 41, 1176-1200.

Ravenstein, E. G. (1885). The Law of Migration. Journal of the Royal, 48, 167-235.

Todaro, M. P. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Zhu, N. (2000). Impacts of Income Gap on Migration Decision in China : A Verification of the Todaro Model. JEI, 3, 19.


No comments:

Post a Comment

MENGHASILAN RIBUAN DOLLAR DENGAN TETAP DIRUMAH SAJA (PEMBUAT DESAIN PEMULA JUGA BISA MENGHASILKAN DI FIVERR)

LINK REGISTRASI => www.fiver.com/register         Fiverr merupakan salah satu platfrom yang menyediakan jasa dengan bidang yang ...